"Sekadar mengingatkan, seharusnya mas ini begini...".
Ada dua cara untuk mengingatkan seseorang, di antaranya mengingatkan dengan bicara langsung atau melalui orang lain. Diingatkan sesuatu untuk kebaikan tentu menjadi harapan bagi yang diingatkan.
Beberapa tahun yang lalu (iya, sudah lama), di pagi hari, ketika saya berangkat ke tempat belajar, saya dan bapak (saya nebeng, kqkqkq) mampir sebentar ke ATM terdekat. Saya diminta untuk menunggu di kendaraan selagi bapak masuk ke ATM. Sambil menunggu, saya memikirkan sesuatu yang rasanya sulit untuk saya pecahkan sampai-sampai dahi di wajah ikut mengkerut dan badan terasa lemas. Tetiba ada tukang becak lewat di sebelah saya sambil mengayunkan becak merahnya yang mempesona itu, berkata "Semangat, mas. Pagi-pagi jangan lesu. Semangat!"
Lah dalah, bapak tukang becak itu tau saja kalau badan saya terlihat lesu karena terasa lemas. "Kok tetiba bapak itu ngomong gitu ya?!" gumam saya yang masih tidak sadar kalau terlihat lesu. "Kok bisa bapak itu ngomong gitu?!" lanjut saya yang pikirannya teralihkan karena ucapan tukang becak. "Mungkin itu cara-Nya ya mengingatkan saya untuk semangat memulai hari?!" kata saya sambil nyengir. hehehe.