Kemarin, ketika naik angkutan umum, saya duduk di sebelah seorang kakek. Kakek tersebut bertanya "ini uang dua ribu kan?" sambil menunjukkan uang 2000, saya jawab "iya" sambil mengangguk. Setelah bertanya, kakek tersebut tiba-tiba bercerita tentang pengalamannya dulu ketika berperang melawan penjajah, saya hanya mendengarkan sambil mengangguk-anggukkan kepala walau kurang mendengar yang beliau ucapkan.
Usai bercerita tentang pengalamannya, lalu beliau bercerita kalau dulu orang-orang sibuk untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tapi sekarang banyak sekali yang memperjuangkan diri sendiri (yang beliau maksud adalah korupsi). Beliau juga menceritakan tentang amal baik dan amal buruk, mengajarkan apa yang membedakan antara seseorang yang beragama Islam dan bukan, dan yang membuat saya kaget, beliau menasehati supaya bila mencari perempuan pilihlah yang seiya-sekata. Bila tidak seiya-sekata, tinggalkan, karena masih banyak perempuan lain yang ingin dengan dirimu dan masih banyak lelaki yang lain yang ingin dengan dirinya. Heuh... tau saja kakek ini kalau saya masih lajang ('._.)//||. Beliau melanjutkan kalau perempuan tersebut menghormatimu, jangan lupakan haknya untuk menerima nafkah lahir dan batin dari dirimu. Siap, kek! (҂'̀⌣'́)9