Wednesday, August 31, 2016

Menjadikan Mikrotik Sebagai Gateway Internet

Beberapa hari yang lalu saya mendapat surel dari penyedia layanan domain bahwa domain cumaniseng.net akan berakhir 60 hari lagi. Hal itu membuat saya ingat akan blog ini yang sedikit sekali isinya, padahal hampir setiap hari saya membuka surel dengan alamat domain ini hahaha. Pada post kali ini akan membahas hal sederhana tentang menjadikan Mikrotik sebagai gateway internet. Saya menggunakan mesin virtual untuk menjalankan RouterOS (Mikrotik), namun tutorial ini dapat diimplementasikan pula pada perangkat Mikrotik. Gambar di bawah ini adalah topologi yang saya gunakan untuk menjadikan Mikrotik sebagai gateway internet.


Pada ether1 mendapatkan alamat IP secara DHCP dan pada ether2 diatur agar memiliki alamat IP 192.168.2.1. Agar lebih mudah, saya mengatur perangkat Mikrotik melalui winbox.exe. Winbox.exe dapat diunduh pada halaman default Router Mikrotik yang dapat dibuka melalui browser (biasanya 192.168.88.1) atau pada tautan ini. Untuk mengatur ether1 agar mendapat alamat IP secara DHCP, klik menu "IP" pada toolbar sebalah kiri, lalu pilih DHCP Client, klik simbol "+" pada jendela DHCP Client, lalu akan muncul jendela untuk mengatur antarmuka (interface) yang akan dijadikan sebagai DHCP Client. 


Pilih ether1 karena antarmuka tersebut yang akan kita gunakan sebagai DHCP Client. Setelah klik "OK" maka perangkat akan meminta kepada alamat IP ke ISP/router yang terhubung oleh perangkat Mikrotik. Pada tulisan ini ether1 mendapat alamat IP 192.168.1.16. 


Karena pada tulisan ini menggunakan DHCP Client, maka kita tidak perlu menambahkan routing maupun alamat DNS Server ke gateway/ISP karena dengan memakai DHCP Client akan secara otomatis mengatur hal tersebut. Selanjutnya atur alamat IP pada ether2 menjadi 192.168.2.1. Pilih menu "IP", lalu klik menu "Addresses", klik simbol "+", lalu tambahkan alamat IP "192.168.2.1/24" untuk interface ether2, lalu klik "OK".

Selanjutnya jadikan Mikrotik sebagai DHCP Server agar ketika klien yang terhubung melalui interface ether2 akan mendapatkan alamat IP dari Mikrotik secara otomatis. Caranya, klik menu "IP" lalu pilih "DHCP Server", klik "DHCP Setup" pada jendela "DHCP Server", selanjutnya klik "Next" sampai setup berhasil dilakukan. Sampai sini klien dapat terhubung ke perangkat Mikrotik namun belum dapat terkoneksi ke internet. Agar dapat terkoneksi internet, atur Firewall agar semua permintaan yang berasal dari ether2 dapat diteruskan ke ether1. 

Untuk mengaturnya pilih menu "IP" lalu pilih "Firewall", pindah ke tabel "NAT", lalu klik simbol "+" lalu akan muncul jendela "New Nat Rule". Pada tab "General", setting chain menjadi "srcnat" dan Out. Interface menjadi ether1 (karena ether1 yang terkoneksi internet), lalu pindah ke tab "Action" pada jendela "New Nat Rule", pilih action "masquearade" lalu klik "OK". Maka pada tabel NAT akan tampil seperti gambar di bawah ini.

Selanjutnya tes pada klien apakah berhasil mendapat alamat IP secara otomatis dan terkoneksi internet. Pada tulisan ini klien menggunakan Windows XP, pilih "Obtain Address Automatically" pada jendela TCP/ICP Properties pada pengaturan Local Area Connection. 

Untuk mengetahui alamat IP yang diberikan, dapat menggunakan perintah "ipconfig" pada Command Prompt.

Terakhir, tes koneksi internet dengan menggunakan ping. Pada tulisan ini akan mencoba ping ke google.com.

Seperti yang terlihat, klien berhasil melakukan ping ke google.com yang berarti perangkat Mikrotik berhasil dijadikan sebagai gateway internet.

Sekian tutorial ini. Semoga bermanfaat. 

No comments:

Post a Comment